Merekalah Pemuda al-Kahfi
Catatan Kajian: Merekalah Pemuda Al-Kahfi
Syaikh Muhammad al-Hasyimi hafizhahullah
Mantan pengajar Universitas Islam Madinah dan Universitas Ummul Qura Makkah
Pendahuluan
Surah al-Kahfi memuat empat kisah besar yang penuh ibrah (pelajaran):
- Kisah Ashabul Kahfi , menceritakan tentang ujian terhadap agama,
- Kisah Pemilik Dua Kebun, menceritakan tentang ujian terhadap harta,
- Kisah Nabi Musa dan Khidr, menceritakan tentang ujian terhadap ilmu.
- Kisah Raja Dzulqarnain, menceritakan tentang ujian terhadap kekuasaan.
Fitnah agama disebut pertama dalam surah ini karena ia adalah fitnah (ujian) yang terbesar. Nabi ﷺ banyak berdoa agar dijauhkan dari fitnah agama: اللهم لا تجعل مصيبتنا في ديننا
“Ya Allah, janganlah Engkau menimpakan musibah terhadap agama kami” (Hadits Riwayat Tirmidzi dan an-Nasa`i)
Oleh karena itu, musibah dunia (selain daripada agama) adalah relatif ringan, tetapi musibah dalam agama adalah bencana yang sangat dahsyat.
Kisah Ashabul Kahfi
Adapun poin-poin penggambaran kisahnya adalah antara lain sebagai berikut.
-
Kisah ini adalah kisah yang sudah terkenal di kalangan orang-orang Arab sebelum diturunkannya Al-Quran. Walaupun kisah ini menakjubkan bagi manusia, tetapi ini adalah hal yang kecil bagi-Nya.
-
Allah mengawali kisah mereka dengan berfirman, أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَـٰبَ ٱلْكَهْفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُوا۟ مِنْ ءَايَـٰتِنَا عَجَبًا Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) anjing itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan? (QS. Al-Kahfi 18:9)
-
Kisah ini menceritakan tentang sekelompok pemuda beriman di tengah masyarakat penuh maksiat dan syirik.
-
Allah beri mereka hidayah dan keberanian menyampaikan iman. Allah berfirman, إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَـٰهُمْ هُدًۭى “Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS. Al-Kahfi 18:13)
-
Kaum mereka menentang dan memburu mereka.
-
Mereka berdoa: رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا (Ya Allah, anugerahkanlah rahmat dan petunjuk dari sisi-Mu.)
-
Doa ini menunjukkan kecerdasan. Sebab mereka tahu hanya rahmat Allah dan petunjuk atau irsyad Allah yang bisa menyelamatkan. Doa mereka langsung dikabulkan (fa’ ta‘qibiyyah). Sebagaimana yang disebutkan oleh ayat selanjutnya. Di sini juga ada pelajaran ntuk meminta kepada Allah saat merasa sempit. Jangan pernah meremehkan doa. Seberapa sulitnya dan sempitnya masalah tersebut, Allah tidak akan menyia-nyiakan kita.
-
Mereka pun diberi petunjuk untuk berlindung di goa, lalu Allah menidurkan mereka ratusan tahun (309 tahun).
-
Saat bangun, zaman sudah berubah dan negeri mereka aman dengan tauhid.
-
Mata uang lama yang mereka bawa membuat orang-orang heran.
-
Bahkan penduduk ingin membangun masjid di atas makam mereka.
Pelajaran-Pelajaran Penting
1. Tentang Pemuda
- Allah menekankan mereka pemuda (marhalah syabāb (مرحلة الشباب)), bukan anak kecil (marhalah thufūlah (مرحلة الطفولة)) atau orang tua (marhalah syuyūkhah (مرحلة الشيوخة)).
- Penyebutan pemuda ini tidaklah sia-sia. Allah ingin menunjukkan peran pemuda dan pengaruh pemuda dalam masyarakat Islam.
- Pemuda berada di puncak kekuatan dan puncak matangnya kondisi fisik dan akal, mudah bergerak dan bersemangat.
- Allah juga menyifatkan Nabi Ibrahim sebagai pemuda. Allah berfirman, قَالُوا۟ سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُۥٓ إِبْرَٰهِيمُ “Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”.” (QS. Al-Anbiya 21:60)
- Berbeda dengan orang yang sudah tua, mereka sudah memiliki pemikiran yang sudah sulit berubah dan fisiknya juga sudah lemah. Begitu pula anak-anak.
- Sebagaimana firman Allah, ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْقَدِيرُ " Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Ar-Rum 30:54)
- Jika pemuda baik, maka bangsa akan baik.
- Nabi ﷺ bersabda: salah satu dari tujuh golongan yang mendapat naungan Allah adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan.
- Kebanyakan pemuda itu jauh dari agama, maka ketika ada pemuda yang melazimkan dirinya dan menyabarkan diirinya dalam ketaatan maka Allah berikan ganjaran yang besar kepada mereka.
- Mereka Ashabul Kahfi ini punya kekuatan untuk merubah masyarakatnya.
2. Pentingnya Hujah dan Dalil di samping Semangat untuk Menyampaikan Kebenaran
- Allah berfirman, “Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” (QS. Al-Kahfi 18:14-15)
- Kedua ayat tersebut menjelaskan semangat mereka, kecerdasan mereka dalam berdialog dan menyampaikan argumen-argumen yang lurus.
- Sebuah ide harus didukung dalil kuat (sulthān bayyin), jika tidak, ia zhalim.
- Oleh karena itulah, kesyirikan disebut Allah sebagai kezaliman paling besar.
- Hujjah dan Argumen adalah senjata utama seorang dai dan pemuda yang wajib didasarkan pada Al-Quran dan Sunnah agar bisa memahamkan manusia.
3. Mengasingkan Diri Saat Terjadi Fitnah, Huru Hara, atau Keributan
- Ketika fitnah besar tidak bisa dihindari, solusinya bisa dengan mengasingkan diri.
- Pilihannya bisa keluar dari negerinya atau berdiam dalam rumahnya
- Nabi ﷺ berhijrah ke Madinah untuk menjaga agama.
- Ada hadits tentang gembala kambing di gunung sebagai sebaik-baik harta saat fitnah. Nabi bersabda, عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قالَ: قالَ رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : “يُوشَكُ أنْ يكونَ خيرَ مالِ المسلمِ غَنَمٌ يَتَّبعُ بها شَعَفَ الجبالِ، ومواقعَ القطرِ يَفِرُّ بدينِهِ من الفتنِ” Dari Abu Sa’īd Al-Khudri -raḍiyallāhu ‘anhu-, ia berkata, “Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Hampir datang masanya bahwa sebaik-baik harta seorang Muslim itu adalah kambing yang digembalakannya di puncak gunung serta tempat-tempat subur, karena menjauhi berbagai fitnah yang mengganggu agamanya.” (Hadits Riwayat Bukhari)
- Nabi juga memperingatkan untuk ““Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (Hadits Riwayat Muslim)
4. Pentingnya Ada Sekelompok Manusia yang Berdakwah kepada Masyarakat yang mengajak kepada Kebenaran
- Allah berfirman, “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Quran Surah Ali-Imran 3:104)
- Hukumnya ini adalah fardu kifayah, artinya gugur kewajiban jika sudah ada yang mengerjakan.
5. Dibutuhkannya Kekuatan Hati dalam Berdakwah
- Allah berfirman, وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا۟ فَقَالُوا۟ رَبُّنَا رَبُّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَا۟ مِن دُونِهِۦٓ إِلَـٰهًۭا ۖ لَّقَدْ قُلْنَآ إِذًۭا شَطَطًا Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri) lalu mereka berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.” (QS. Al-Kahfi 18:16)
- Dalam dakwah ini mereka dikuatkan hatinya oleh Allah.
- Dibutuhkan hati yang kuat dalam berdakwah dan tidak boleh dilakukan sembarang. Harus dengan kata yang tepat, waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan orang yang tepat.
- Nabi pernah dieri tawaran oleh kafir Qurays, akan dijadikan pemimpin, wanita, dan harta, tetapi semua itu ditolak oleh beliau. Nabi hanya menginginkan keimanan dari kaumnya dan tidak meninggalkan kaumnya. Inilah kekuatan hati Nabi, Para Sahabat, dan Ashabul Kahfi.
6. Adanya Karamah untuk Orang-orang Shalih
- Kisah ini menjelaskan bahwa adanya karamah untuk orang-orang yang shalih, yaitu para wali Allah yang diberikan oleh-Nya.
- Mereka bukanlah termasuk nabi atau rasul, tetapi merasakan mukjizat yang luar biasa tidur selama 309 tahun. Mereka dibolak-balikkan ke kiri dan kanan agar badan mereka tidak membusuk. Begitu pula anjing mereka yang ikut mereka juga terlihat seperti sedang terjaga sehingga orang-orang takut untuk mengganggu mereka. (QS. Al-Kahfi 18: 17-18)
- Hal ini adalah pemberian khusus dari Allah. Tidak boleh memperluas pintu ini bahkan sampai membuka pintu kesyirikan. Sedikit-sedikit karamah yang kebanyakannya adalah kedustaan yang kemudian berujung pada mengkultuskan para wali.
7. Strategi dan Kecerdasan
- Seorang dai harus menghindarkan diri dari hal-hal yang berbahaya bagi dirinya. Harus cerdas berstrategi untuk menghindari orang yang ingin menjatuhkannya.
- Tidak semua kondisi disikapi frontal; kadang perlu strategi. Jangan jadi orang yang polos-polos saja.
- Ketika mereka bangkit dari tidur panjang, Ashabul Kahfi punya dua strategi, yaitu (1) hanya mengirim satu orang untuk membeli makanan, (2) dengan sikap hati-hati, tenang, atau pelan-pelan (wal-yatalattaf). (Qs. Al-Kahfi 18:19)
8. Pengingat bahwa Janji Allah adalah benar
- Allah berfirman, “Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar.” (QS. Al-Kahfi 18: 21)
- Ahli tafsir menerangkan bahwa yang dimaksud “mereka” adalah ashabul kahfi. Bahwa ini bukan zaman mereka lagi dan manusia pada zaman itu sudah beriman dan tidak lagi kafir.
- Ada tafsir lain yang menyatakan bahwa “mereka” adalah penduduk di zaman itu bahwa Allah mudah untuk membangkitkan manusia yang tertidur selama 309 tahun.
- Allah berfirman tentang Nabi Muhammad, “Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat). Atau Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka.” (QS. Az-Zukhruf 43:41-42)
- Tentang Nabi Musa, “Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qashash 28:83)
9. Tentang Bangunan Masjid di atas Kuburan
- Sebagian orang menyebutkan bagian dari ayat ke-21 dalam Surah Al-Kahfi, yaitu “Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: “Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka”. Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya”. tentang bolehnya membangun masjid di atas kuburan. Ini adalah pendalilan yang salah. Maksud ayat ini adalah perkataan raja yang salah yang tidak paham agama.
- Terlebih lagi ada dalil tegas dari nabi tentang larangan membangun masjid di atas kuburan. لَعْنَةُ اللهِ عَلَى الْيَهُوْدِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوْا قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ. “Laknat Allah atas Yahudi dan Nashrani, mereka telah menjadikan kubur-kubur Nabi mereka sebagai tempat ibadah.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
7. Fokus pada Ucapan yang Bermanfaat
- Allah melarang berdebat sia-sia tentang jumlah mereka atau detail yang tak bermanfaat.
- Sebagaimana firman Allah, “Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: “(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya”, sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: “(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya”. Katakanlah: “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit”. Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.” (QS. Al-Kahfi 18: 22)
- Fokus pada pesan inti: perjuangan, iman, doa, strategi, dan pertolongan Allah.
8. Adab Ucapan
- Jangan berkata “aku akan melakukan besok” tanpa menambahkan in syaa Allāh.
- Kisah ini terkait sebab turunnya ayat bahwa Nabi ﷺ sempat lupa mengatakan “insyaaAllah” ketika ditanya kaum Quraisy. Sampai mereka senang bahwa Nabi tidak bisa menjawab pertanyaan mereka.
- Sebagaimana firman Allah, “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”. (QS. Al-Kahfi 18: 23-24)
Kesimpulan Utama
- Kekuatan hujah akan menambah kokohnya kebenaran.
- Pemuda wajib berusaha untuk menempuh jalan kebenaran dengan istiqamah.
- Siapa yang menjadikan Allah tujuan, Allah akan menolongnya.
- Hidayah adalah karunia Allah, diberikan hanya kepada orang yang pantas.
Ilmu bernilai jika diamalkan. Sabar terwujud dengan terus bersabar. Bijak terbentuk dengan terus berlatih bijaksana.